Tugas Mandiri 04

Implementasi Circular Economy di Sektor Elektronik – Ariz Jaya Saputra – 41624010001

 

1. Identifikasi Sumber

Judul Artikel: The Circular Economy Action Agenda for Electronics

Penulis: World Economic Forum (WEF) bekerja sama dengan Platform for Accelerating the Circular Economy (PACE)

Tahun Publikasi: 2023

Sumber: Laporan industri – World Economic Forum

 

2. Ringkasan Eksekutif

Laporan ini membahas langkah konkret menuju penerapan ekonomi sirkular di sektor elektronik global, dengan fokus pada pengurangan limbah e-waste dan optimalisasi siklus hidup produk. Tujuan utamanya adalah mengubah sistem linier “ambil–buat–buang” menjadi model tertutup melalui desain produk yang tahan lama, penggunaan ulang komponen, dan sistem pengumpulan efisien.

Metodologi laporan didasarkan pada studi kasus lintas negara, data industri, serta wawancara dengan lebih dari 50 pemangku kepentingan industri elektronik. Hasil utama menunjukkan bahwa penerapan CE dapat mengurangi 50 juta ton e-waste global per tahun dan menurunkan emisi karbon hingga 20% di sektor ini.

 

3. Analisis Prinsip Circular Economy

Laporan ini menerapkan prinsip 5R sebagai berikut:

  • Reduce: Produsen diarahkan mengurangi penggunaan bahan mentah baru melalui desain modular dan efisiensi energi.
  • Reuse: Komponen seperti baterai dan papan sirkuit dipromosikan untuk digunakan kembali melalui sistem take-back.
  • Recycle: Peningkatan teknologi daur ulang material langka seperti tembaga dan emas.
  • Recover: Energi dari limbah elektronik dimanfaatkan kembali melalui proses waste-to-energy.
  • Redesign: Inovasi desain produk agar mudah diperbaiki dan dirakit ulang menjadi fokus utama.
  • Tingkat keberhasilan: sektor elektronik telah menunjukkan progres tinggi pada fase reuse dan recycling, namun masih rendah pada reduce karena ketergantungan pada produksi baru.

 

4. Evaluasi Kritis

Kelebihan: Laporan ini menawarkan pendekatan kolaboratif global antara pemerintah, industri, dan konsumen. Penggunaan data kuantitatif memperkuat validitas hasil.

Kelemahan: Implementasi masih terkendala kesenjangan infrastruktur daur ulang antarnegara serta biaya tinggi untuk pengumpulan e-waste.

Hambatan: Kurangnya standar global tentang desain produk elektronik sirkular dan rendahnya kesadaran konsumen.

Relevansi dengan Indonesia: Indonesia menghadapi permasalahan e-waste serupa, sehingga strategi WEF dapat diadaptasi dalam konteks nasional dengan dukungan regulasi dan teknologi daur ulang lokal.

 

5. Kesimpulan dan Rekomendasi

Laporan ini menunjukkan bahwa transisi menuju ekonomi sirkular di sektor elektronik sangat potensial untuk menekan dampak lingkungan. Pelajaran penting adalah pentingnya kolaborasi lintas sektor dan peran kebijakan dalam mendorong take-back system dan desain sirkular. Untuk konteks Indonesia, Bappenas dan Kemenperin dapat memanfaatkan model ini dalam penyusunan Roadmap Ekonomi Sirkular Nasional, terutama untuk pengelolaan limbah elektronik rumah tangga dan industri.

 

Referensi:
World Economic Forum. (2023). The Circular Economy Action Agenda for Electronics. Geneva: WEF & PACE.

 Ariz

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merenungi Tantangan: Insinyur Industri di Era Produksi Berkelanjutan

Tugas Kelompok

Tugas Mandiri 01