Tugas Terstruktur 01
Industry 4.0, Circular Economy, dan Keberlanjutan di Industri Pangan
Kalau ngomongin masa depan industri pangan, nggak bisa lepas dari tiga kata kunci ini: Industry 4.0, circular economy, dan sustainability. Ketiganya saling berkaitan erat, ibarat “paket hemat” buat bikin industri makanan lebih modern, efisien, dan tentunya ramah lingkungan. Nah, ada satu studi terbaru dari International Journal of Industrial Engineering and Operations Management (Quiroz-Flores et al., 2024) yang ngebahas ini secara mendalam. Dari sana, ada lima poin menarik yang bisa kita bahas bareng-bareng:
1️⃣ Teknologi yang Paling Berpengaruh
Di antara seabrek teknologi canggih yang ditawarkan era Industry 4.0, ada dua yang paling “wow” buat keberlanjutan: Internet of Things (IoT) dan Blockchain.
-
IoT bisa dipakai buat memantau kondisi produk makanan secara real time, ngirit energi, dan mengurangi pemborosan.
-
Blockchain bikin rantai pasok lebih transparan dan bisa dilacak, jadi nggak ada lagi cerita barang “nyasar” atau limbah menumpuk tanpa solusi.
2️⃣ Circular Economy Jadi Pondasi
Bayangin kalau limbah makanan bisa diolah lagi jadi bahan baru, atau energi bisa dipakai ulang tanpa boros. Nah, itulah semangat circular economy. Studi ini bilang, konsep ini adalah pondasi keberlanjutan di industri pangan. Tapi, konsep ini nggak bisa jalan sendirian — butuh dukungan teknologi digital dari Industry 4.0 biar benar-benar optimal.
3️⃣ Faktor Penentu Keberlanjutan
Menurut penelitian, ada beberapa hal yang paling menentukan suksesnya keberlanjutan di industri pangan. Yang nomor satu adalah efisiensi proses dan kinerja ekonomi. Baru setelah itu ada faktor lain seperti:
-
Pengurangan emisi
-
Pengelolaan limbah
-
Transparansi dan keterlacakan produk (traceability)
Artinya, kalau efisiensi dan keuntungan udah oke, barulah faktor lingkungan bisa lebih mudah diintegrasikan.
4️⃣ Tantangan di Lapangan
Teori sih kelihatan mulus, tapi prakteknya? Nggak segampang itu. Ada beberapa batu sandungan, misalnya:
-
Biaya investasi teknologi baru yang mahal banget 💸
-
SDM yang masih terbatas di bidang digital dan teknologi hijau
-
Ribetnya nyatuin berbagai teknologi biar bisa sinkron
Karena itu, nggak heran kalau adopsi Industry 4.0 di sektor pangan masih lambat dan belum merata.
5️⃣ Arah Penelitian dan Praktik ke Depan
Nah, kabar baiknya, peluang buat berkembang masih terbuka lebar. Peneliti nyaranin buat lebih banyak riset soal teknologi baru seperti digital twin, augmented reality, dan 3D printing (manufaktur aditif) di industri makanan. Plus, risetnya perlu diperluas lintas negara biar hasilnya bisa dipakai secara global, bukan cuma lokal.
🎯 Penutup
Dari kelima poin ini, jelas banget kalau masa depan industri pangan nggak bisa lepas dari kombinasi teknologi pintar dan circular economy. Tantangannya memang banyak, tapi peluangnya juga luar biasa besar. Kalau bisa dioptimalkan, bukan cuma perusahaan yang untung, tapi lingkungan juga ikut sehat. 🌍✨
📚 Daftar Pustaka
Quiroz-Flores, J. C., Santibañez-Gonzalez, E., Ramírez-Salazar, R. A., & Alfaro-Saiz, J. J. (2024). Industry 4.0, circular economy and sustainability in the food industry: A literature review. International Journal of Industrial Engineering and Operations Management, 6(1), 1–? [Emerald Publishing]. https://www.emerald.com/ijieom/article/6/1/1/1215545/Industry-4-0-circular-economy-and-sustainability
Komentar
Posting Komentar